Saturday, July 16, 2016

ESP Insprasi dalam Supernatural Thriller



Extra Sensory Perception atau ESP adalah istilah dalam dunia parapsikologi yang artinya kemampuan untuk menangkap sebuah informasi menggunakan media selain kelima indra yang ada. Di sebut juga sixth sense atau bahasa kerennya indera keenam.

Orang-orang dengan kemampuan ini katanya memiliki aura yang berbeda dengan kebanyakan orang. Warna aura mereka adalah biru tua keungu-unguan makanya mereka sering disebut juga “Indigo”.

Sebenarnya sudah cukup lama saya mengenal dunia indigo. Namun saya baru memahami konsepnya setelah membaca sebuah buku psikologi remaja yang saya pinjam di perputakaan kampus jaman D3 dulu. Buku itu menerangkan bahwa ESP ada banyak sekali macamnya berikut ini beberapa contoh yang saya ingat. Maaf agak-agak lupa karena saya membaca buku itu sudah sangat lama tahun 2009, tujuh tahun yang lalu.

1. Precognition, adalah kemampuan memprediksi masa depan.
2. Retrocognition, adalah kemampuan melihat masa lalu
3. Psychometry adalah kemampuan menggali informasi dari benda mati dengan sentuhan
4. Telephaty, adalah kemampuan mendegarkan pikiran orang lain
5. Medium, kemampuan melihat dan berbicara dengan ruh orang yang telah mati
6. Clairvoyage, kemampuan melihat seseorang yang berada di tempat yang jauh.
7. Out o body, kemampuan untuk keluar dari tubuh dan merasuki tubuh orang lain
8. Telekinesis, kemampuan mengendalikan benda dengan menggunaka kekuatan pikiran
9. Hipnotis, kemampuan mengendalikan pikiran orang lain.

Buku tersebut mengatakan bahwa pada dasarnya setiap manusia memiliki ESP, namun ada yang peka ada pula yang tidak peka. ESP pada diri seseorang dapat menjadi peka dengan metode latihan yang khusus.

Terlepas dari benar-tidaknya, saya menganggap teori keren. Lalu saya mulai membayangkan bagaimana jika ada banyak manusia di dunia ini yang memiliki kemampuan seperti ini dan bekerja sama dalam mengungkap kasus kejahatan. Wah... itu pasti keren sekali!

ESP adalah tema yang cukup menarik dan telah banyak dijadikan tema dari film dan komik. Berikut adalah beberapa referensi film yang mengisahkan tokoh-tokoh dengan kemampuan ESP. ESP ini masuk juga dalam genre supernatural thriller.

1. Heroes

Berkisah tentang orang-orang yang sebelumnya hanya orang biasa, namun mendadak jadi memiliki kekuatan supranatural setelah melihat gerhana matahari. Ada banyak tokoh dalam film ini namun menurut saya tokoh yang paling utama dan paling sering diceritakan adalah Peter Petreli. Mungkin juga karena kemampuannya bisa dibilang paling hebat di antara semua heroes yang ada karena dia memiliki kemampuan mengkopi kemampuan heroes lain yang pernah ditemuinya. Drama TV ini terdiri dari empat season. Saya punya lengkap bagi yang mau ngopi xixixi.

Tokoh yang memiliki kemampuan ESP dalam film ini adalah Parkman, seorang polisi yang dapat mendengarkan pikiran orang lain (telephaty). Saya pernah sangat tergila-gila dengan serial drama ini. Yaitu waktu saya masih kelas tiga SMA sekitar tahun 2008-2009. Saya sebenarnya cukup kecewa dengan drama ini. Menurut saya season pertama adalah yang terbaik. Akhir season pertama sangat epik, di mana tokoh utama dan tokoh penjahatnya sama-sama mati. Begitu dilanjutkan season kedua entah mengapa jalan ceritanya jadi tidak begitu bagus dan malah jadi mbulet. Seandainya saja drama ini tidak dilanjutkan ke season dua sampai empat mungkin drama ini akan menjadi drama terbaik sepanjang masa bagi saya.

2. X-men

Sepertinya saya tidak perlu terlalu banyak membahas tentang film garapan Marvel ini. Orang udik mana sih yang nggak tahu X-men? Film ini sudah ada dari jaman saya masih SD. Saya ingat, dulu wujudnya film kartun yang tayang di SCTV setiap sore. Saya beberapa kali menonton walau tidak terlalu paham jalan ceritanya. Maklum anak SD, nontonnya juga bolong-bolong. Intinya film ini mengisahkan orang-orang yang mengalami mutasi genetik sehingga memiliki kekuatan supernatural. Ada mutan baik yang berada di bawah pimpinan Profesor X dan mutan jahat di bawah pimpinan Magneto. Sekarang film ini sudah ada sembilan series. Untuk lebih lengkapnya silahkan intip wikipedia.com

Profesor X adalah tokoh yang menurut saya menguasai ESP sebab dapat membaca dan mengendalikan pikiran orang lain (telephaty dan hipnotis).

3. Supernatural

Ini adalah drama TV yang keren banget. Masih eksis dari tahun 2005 sampai sekarang. Sudah mencapai sepuluh season. Berbeda dengan Heroes yang sekuelnya serasa dipaksakan drama ini alurnya cukup mengalir. Drama ini berkisah tentang kakak beradik yang berpetulangan menjadi exorcist yaitu pemburu setan, vampir, iblis dan teman-temannya demi mencari tahu di mana keberadaan ayah mereka sekaligus membongkar misteri dibalik kematian ibu mereka. Meskipun drama ini berseri tapi setiap serinya mengisahkan cerita yang berbeda dan hantu yang berbeda sehingga tidak masalah meski kita tidak menonton secara tidak berurutan. Mungkin hal ini pula yang menyebabkan drama ini mampu eksis selama sepuluh tahun lebih. Kemampuan Sam dalam melihat sosok hantu dalam film ini dapat dikategorikan sebagai ESP (medium)

4. The Sixth Sense

Film ini bercerita tengan seorang pengacara yang bertemu dengan seorang anak kecil yang dapat melihat makhluk halus (medium). Bersama mereka berpetualang mengungkap berbagai kasus. Akhir film ini cukup membuat saya tercengang sebab tokoh sang pengacara ternyata sudah mati namun tidak sadar bahwa dirinya sudah mati.

5. Psychometrist Eiji

Tahun 2010 salah seorang teman sekelas saya membawa buku komik ke kelas. Sebagai seorang kutu komik tentu saja saya segera meminjam komik teman saya itu. Itulah pertama kali saya membaca komik ini dan langsung membuat saya jatuh cinta. Komik ini mengisahkan tentang seorang polwan bernama Ryoko yang bertemu dengan seorang pemuda berandalan bernama Eiji. Eiji memiliki kemampuan psychometrist. Ryoko lantas meminta bantuan dari Eiji dalam mengungkap kasus-kasus pembunuhan yang ditanganinya. Kasus pembunuhan dalam komik ini kebanyak berupa pembunuhan berantai dengan pembunuh yang pycho atau sakit jiwa.

6. Psychic Detective Yakumo

Beberapa kali saya melihat komik ini dipajang di toko buku sampai akhirnya saya memutuskan untuk meminjamnya di persewaan komik langganan saya. Menceritakan tentang seorang mahasiswi bernama Haruka Ozawa yang meminta bantuan pada mahasiswa aneh bernama Yakumo untuk menyelidiki tentang temannya yang kerasukan arwah seorang gadis. Yakumo memiliki mata yang memiliki warna berbeda. Matanya yang berwarna merah dapat melihat arwah orang yang telah mati (medium). Meskipun ceritanya berbau hantu, namun kasus-kasus dalam komik ini sangat logis dan menarik untuk dibaca.

7. Beyond the blind fold

Komik ini sebenarnya tidak bergenre thriller. Genrenya lebih ke arah slice of life.Tapi saya tetap memasukannya ke dalam postingan ini karena komik ini juga mengambil tema ESP. Komik ini menceritakan konsep dunia tutup mata. Bahwa kita ini sebenarnya menjalani dunia dengan mata yang tertutup sehingga kita tidak bisa melihat apa yang ada di depan kita (baca : masa depan) dan apa yang ada di belakang kita (baca: masa lalu). Dalam dunia ESP dua kemampuan ini disebut precognition dan retrocognition. Kanade adalah seorang gadis yang penutup matanya sering melorot sehingga kadang-kadang dia bisa melihat masa depan orang yang disentuhnya. Sementara Aro berpendapat penutup matanya sudah hilang sejak lama. Bedanya Aro hanya dapat melihat masa lalu tidak seperti Kanade yang dapat melihat masa depan. Lalu ada juga Namiki, kakak kelas mereka yang dapat melihat masa depan dengan lebih baik dari pada Kanade. Namiki hadir di tengah-tengah Kanade dan Aro serta menganggu kisah cinta mereka. Jujur komik inilah yang menjadi inspirasi terbesar saya dalam menulis Wish. Tokoh Igo dan Wulan dalam novel saya, terinspirasi dari Aro dan Kanade.

8. I Hear Your Voice

Negeri ginseng Korea pun tak mau kalah dari Barat dan Jepang dengan menghadirkan I Hear Your Voice. Drama ini mengisahkan tentang seorang remaja yang dapat mendengarkan pikiran orang lain(telephaty). Pemuda ini lantas bekerja sama dengan seorang pengacara cantik dalam membela orang yang tidak bersalah maupun mengungkap kasus kejahatan. Kisah cinta dalam film ini juga sangat unik dan menarik untuk disimak.

9. Anya, Dunia Paralel

Tidak hanya di luar negeri, dalam negeri pun memiliki kisah bertema ESP. Saya menemukan novel ini di Togamas Probolinggo, saat ikut berlibur ke rumah mertua kakak saya. Saya melongo saat membaca sinopsis novel ini lantaran konsep ceritanya yang hampir sama dengan WISH. Terlebih ada dua tokoh dalam novel ini yang memiliki nama yang sama dengan tokoh saya yaitu Igo dan Wulan. Saya sampai bertanya-tanya, bagaimana Kak Mery DT ini bisa memiliki jalan pikiran yang hampir sama dengan saya? Saya sedang berupaya mencari buku kedua dari sekuel ini tapi ternyata sulit. Saat saat akhirnya menemukan blog dari penulisnya, ternyata buku kedua masih belum selesai ditulis.

Buku ini berkisah tentang Anya yang dapat melihat hantu (medium). Anya berpetualang untuk membantu para hantu yang ditemuinya untuk menyelesaikan masalah mereka yang belum selesai (medium).

10. Touche

Saat sedang berselancar di dunia maya saya terkejut menemukan satu karya serupa lagi dengan cerita saya. Saya sadar sih memang tema cerita saya bukan tema baru jadi wajar saja jika ada cerita dengan tema yang sama. Namun yang membuat saya terheran-heran gaya menulis Kak Windhy ini cukup mirip dengan saya. (walau gaya penullisan saya sekarang sudah berubah). Setelah mencari tahu, rupanya Kak Windhy juga seorang otaku seperti saya, jadi wajar saja jika tulisan kami hampir sama yaitu sama-sama mangaish.

Menurut saya novel ini mengangkat tema ESP meskipun kak Windhy memiliki konsep tersendiri yang disebutnya sebagai touche, yaitu sebuah kemampuan menyerap sesuatu berdasarkan sentuhan.

Novel ini bercerita tentang tiga orang tokoh utama yaitu Indra, Riska, Dani dan Pak Yunus yang masing-masing memiliki kekuatan yang berbeda. Indra dapat menyerap pikiran orang yang disentuhnya, Riska menyerap perasaan dari orang yang dia sentuh, Dani menyerap informasi dari buku yang disentuhnya, Pak Yunus dapat menyerap kemampuan bermusik dari alat musik yang dia sentuh. Novel ini bentuknya juga sekuel dan sudah ada buku keduanya. Meskipun sekuel buku pertama dan kedua tak banyak berhubungan. Tokoh utama dari buku kedua adalah Hiro yang dapat menyerap informasi berupa struktur kimia pada benda yang dia sentuh. Menurut saya kemampuan Hiro ini adalah hasil imajinasi dari kak Windhy sendiri sebab saya belum pernah menemukan kemampuan seperti ini dalam naskah lainnya. Dan tampaknya kemampuan ini tak dapat digolongkan dalam ESP.

11. WISH

WISH adalah cerita yang sudah saya rampungkan. (Maaf ya promosi hehe). Novel ini bercerita tentang empat orang remaja Igo, Haru, Wulan dan Shita. Igo memiliki kemampuan melihat masa lalu dari objek yang disentuhnya (retrocognition). Kekuatan Igo ini hanya dapat digunakan sembilan kali dalam sehari, jika lebih dari itu dia akan pingsan. Haru memiliki kemampuan membaca pikiran orang yang disentuhnya selama tiga detik (telephaty). Wulan dapat melihat masa depan (precognition). Namun berbeda dengan Igo dan Haru yang dapat mengontrol kemampuannya, kekuatan Wulan tidak dapat dikendalikan dan tidak muncul di saat sedang dibutuhkan. Shita adalah satu-satunya orang normal dalam kelompok ini, kecuali bogemnya yang luar biasa dan mudah melayang. Keempat remaja ini bahu-membahu dalam memecahkan berbagai kasus kejahatan yang ditangani oleh Kompol Adam, ayah Shita.

Sekarang novel ini masih bisa diintip di https://www.wattpad.com/myworks/70596264-wish-buku-1-sexual-harasement . Buruan dibaca yah karena akan saya hapus tangga 16 Juli jam 00.00 nanti. Setelah dihapus akan ada pre order, tunggu tanggal mainnya hehe.

Oleh : Rachmah Wahyu
Twitter : @rachmah_wahyu

ftrohx

twitter saya ; @ftrahx

Tuesday, June 21, 2016

Bicara Tentang Medical Thriller


Medical Thriller adalah sub genre dari thriller, cerita seru yang menceritakan tentang tenaga kesehatan (biasanya dokter) dalam menangangi berbagai penyakit yang mengancam jiwa pasien.
Sesuai dengan postingan saya awal puasa lalu, saya memiliki kesimpulan bahwa nyawa dalam cerita bergenre thriller adalah keragu-raguan dan ketegangan. Bahasa kerennya mistery and suspense. Dua nyawa inilah juga hidup dalam cerita-cerita bertema medis dan menjadikan mereka sub genre tersendiri, medical thriller.

Genre ini adalah genre yang amat saya gemari semasa kuliah dulu. Maklum saya mantan paramedis, cerita semacam ini selalu menarik perhatian saya karena berhubungan dengan profesi saya waktu itu. Sekarang saya sudah murtad (haha).

Genre ini adalah genre yang amat sangat luar biasa jarang diminati para penulis Indonesia. Sepengetahuan saya selama seperempat abad saya hidup dunia, saya belum pernah sekalipun menemui novel dengan genre medical thriller karya anak bangsa.

Sebenarnya ada banyak cerita dengan dokter sebagai tokoh utamanya di Indonesia, sebut saja Karmila. Namun, sisi yang lebih banyak ditonjolkan dalam cerita tetap saja romance. Padahal tenaga medis memiliki kehidupan serta profesi yang unik, jika ingin mengangkat cerita romance bukankah masih banyak profesia lainnya? Untuk itulah saya ingin menghidupkan genre ini di Indonesia. Saya sedang berupaya menulis cerita bergenre medical thriller yang bisa diintip di sini... http://gwp.co.id/candle-of-life/  (maaf ya promosi hehe).

CMIIW... bisa saja pengetahuan saya saja tentang pergerakan genre ini di Indonesia yang kurang. Jika teman-teman ada yang mengetahui karya anak bangsa yang mempersembahkan cerita semacam ini sebagai genre, beritahu saya ya!

Saya terkadang penasaran. Kenapa ya orang Indonesia itu tidak tertarik pada cerita bergenre medical thriller? Dan mengapa genre yang menjamur di Indonesia itu hanya genre romance menye-menye itu? Padahal genre ini sangat bagus. Tidak hanya seru sebagai hiburan, genre ini menyediakan informasi yang sangat bermanfaat.

Bisnis di dunia kesehatan itu tak sama dengan bisnis lainnya. Karena dalam dunia kesehatan terdapat asymetric information antara tenaga kesehatan dengan pasien. Contohnya saja jika kita mau beli mau beli hape, kita tinggal lihat fitur apa yang kita butuhkan lalu beli sesuai dengan budget. Tapi di dunia kesehatan hal ini tak dapat dilakukan.

Pasien adalah makhluk yang pasrah menerima perlakuan para tenaga medis terhadap diri mereka dan berharap kesembuhan. Mereka tidak tahu apakah dokter tersebut benar-benar kompeten dan amanah. Inilah yang membuat dunia medis begitu menarik, karena berfilofosi profit oriented sekaligus social oriented.  Boleh cari keuntungan tapi tidak bisa maksimal karena ada pula unsur sosial di dalamnya.

Ini adalah beberapa film dan komik bergenre medical thriller yang menjadi favorit saya.

 
1. Team Medical Dragon (TMD)


Team Medical Dragon (TMD) adalah sebuah film dengan tokoh utama dokter bedah jantung bernama Asada Ryoutarou yang direkrut oleh seorang asisten profesor Akira Kato untuk menyelesaikan tesisnya yang disebut Operasi Batista, sebuah prosedur operasi bedah jantung yang menjadi impan semua dokter. Mereka memiliki visi yang sama yaitu merubah sistem medis di Jepang yang sangat korup. Film ini diangkat dari manga dengan judul yang sama.

Film ini adalah film medical thriller pertama yang saya tonton. Saya tergila-gila dengan tokoh Ijuin yang diperankan oleh artis idola saya Om Koike Teppei. Itu Om Teppei ada di pojok kiri atas yang pakai kacamata (xixixi). Film ini tak hanya berisi dengan adegan-adegan operasi namun juga penuh dengan intrik politik.

Tokoh yang paling unik di film ini menurut saya adalah dokter anastesinya Monji Arase yang berambut emas. Dia bisa memperkirakan berat badan orang yang dilihatnya dengan sangat tepat. Berat badan adalah faktor utama dalam ketepatan dosis anastesi sebab operasi bedah jantung adalah operasi sulit yang memerlukan waktu lama. Dia sangat suka memanggil orang dengan menggunakan berat badan mereka. Dia biasa memanggil Asada Sensei dengan “76 Kg” dan Ijuin dengan “58 Kg”. Saya dan teman-teman pernah meniru perilakunya dulu (haha). Jangan ditiru ya teman-teman, sebab bagi wanita berat badan adalah aib.


2. Code blue


If it can be treated one second earlier, the heart might start beating again.
If there is one extra helicopter, another life in danger may be saved.
If one more life can be saved, the Japanese medical community may regain trust.

Jika bisa diobati satu detik sebelumnya, jantung mungkin bisa berdetak lagi.
Jika ada satu helikopter tambahan, kehidupan lain dalam bahaya bisa diselamatkan.
Jika satu kehidupan lagi yang bisa diselamatkan, komunitas medis Jepang mungkin mendapatkan kembali kepercayaan.

Code bule mengisahkan empat orang dokter yang baru lulus dan masih magang di sebuah rumah sakit. Di rumah sakit tersebut ada sebuah program namanya Dokter Heli yaitu mengirimkan dokter ke lokasi bencana atau tempat-tempat yang tidak terjangkau. Diperankan oleh Yamapi yang super ganteng sebagai Dokter Aikawa. Salah satu adegan yang paling saya ingat adalah peristiwa kecelakaan beruntun di terowongan. Mereka harus menyelamatkan pasien yang badannya terhimpit truk! Film ini mengajarkan bahwa waktu dan ketepatan diagnosis adalah prioritas utama dalam dunia medis. Bahkan dokter sekalipun dapat memiliki rasa gugup yang luar biasa saat mereka dituntut bekerja dengan ekstra cepat.


3. Voice


Forensik adalah satu-satunya yang dapat mendengar suara mereka yang telah mati. Mencari rahasia dibalik suatu kematian, Itulah konsep dari film ini. Voice menampilkan cerita tentang lima orang mahasiswa kedokteran yang bergabung dalam jurusan patologi forensik. Meskipun tentang forensik yang dibahas di sini bukanlah sebuah kematian yang disebabkan oleh pembunuhan, namun merukan kematian dengan kasus-kasus yang tidak normal. Film ini dikisahkan dengan santai dan lebih banyak unsur humornya dari pada film-film sejenisnya. Kesalahpahaman antara orang yang meninggal dengan kerabatnya di film ini berhasil membuat saya membuang puluhan lembar tisu. Romance dan kisah persahabatan antara tokoh utamanya juga cukup menarik untuk disimak.


4. Dokter Koto


Namanya Kensuke Goto, ia dulunya seorang dokter Universitas yang pindah tugas ke sebuah pulau terpencil yang bernama Pulau Koshiki. Pada awalnya, orang –orang di pulau itu tidak suka dengan kehadiran seorang dokter, terlebih usia dokter Goto masih muda. Satu-satunya rekan yang ia miliki hanyalah suster bernama Ayaka Hoshino yang sudah 2 tahun menjadi perawat di Pulau terpencil itu. Menurut Ayaka, nantinya tidak akan banyak pasien di klinik tersebut karena sebagian besar memilih untuk berobat ke pulau utama, atau meminum ramuan tradisional saja. Tetapi ternyata semuanya berubah, Goto harus berkali-kali melakukan operasi, bahkan terhadap orang yang awalnya sangat tidak percaya akan pengobatan dokter.

Saya ingat dulu komik ini diterbitkan di Shonen Stars. Saya baca Shonen Star hanya untuk mengikuti komik fenomenal favorit saya Detective Conan. Namun beberapa cerita dalam komik tersebut ternyata sangat menarik untuk diikuti. Salah satunya Dokter Koto. Jangan lupa siapkan tisu kalau mau baca komik ini.


Itulah beberapa cerita bergenre medical thriller yang saya sukai. Sebenarnya masih ada banyak lagi yang dari Korea, namun saya memang lebih prefer ke film dan komik produksi Jepang untuk genre ini. Menurut saya drama Korea kurang fokus. Mereka selalu menyisipkan setidaknya 60% romance dalam cerita sementara medical thrillernya hanya sedikit.

Salah satu drama Korea yang mengecewakan bagi saya adalah Obstetri Ginekologi yang pada akhir ceritanya lebih banyak membahas hubungan kisah cinta segitiga antar tokoh utamanya ketimbang medical thrillernya.

Bagaimana pendapat teman-teman setelah membaca tulisan saya? Apakah teman-teman tertarik menghidupkan genre ini di Indonesia? Unsur terpenting dalam semua cerita medical thriller menurut saya adalah riset. Carilah data sebanyak-banyaknya agar dapat menuliskan kisah dengan sangat real dan tidak bertentangan dengan ilmu kedokteran.

Mungkin teman-teman ada yang berpendapat “Ah, Rachmah sih bisa saja nulis genre begituan dia kan mantan dukun beranak!” Menurut saya tidak juga. Para penulis cerita di atas tidak semua berprofesi sebagai dokter sungguhan. Sama seperti jika kita menulis kriminal thriller, apakah kita harus membunuh dulu baru bisa menulis? Kita tidak sedang membuat autobiografi, di mana kita harus memiliki pengalaman di bidang itu. Saya sangat bersedia menjadi informan bagi teman-teman yang tertarik pada genre ini.
Salam Penulis ^^

By : Rachmah Wahyu
Twitter : @rachmah_wahyu

ftrohx

twitter saya ; @ftrahx

Tuesday, June 7, 2016

Karakteristik Detective Thriller



Thriller berasal dari bahasa Inggris yang artinya cerita seru. Detective thriller adalah sub genre dari thriller yang artinya cerita seru detektif. Detective thriller mewujudkan cerita bertema pembunuhan, pencurian, perampokan, pengejaran, dan segala bentuk tindakan kriminal.

Fokus dalam sub genre ini adalah sang detektif yang berupaya mengungkap kasus-kasus kriminal tersebut. Contohnya Sherlock Holmes karya Sir Arthur Conan Doyle, Hercule Poirot dan Miss Maple karya Agatha Christie, komik Detektif conan karya Aoyama Gosho dan yang terbaru The Cormoran Strike Mysteries novel oleh Robert Galbraith (J.K. Rowling).

Saya mencintai genre ini sejak dari kelas empat SD yaitu sekitar tahun 1999-2000 (ketahuan nih umur berapa). Alasan saya menyukai genre ini adalah timbulnya rasa berdebar-debar karena pengaruh adrenalin yang muncul saat membaca cerita semacam ini. Katanya berdeg-degan itu pertanda cinta kan? (hoho)

Setelah membaca berbagai cerita detektif dari tahun 1999 sampai tahun 2016 ada beberapa karakteristik dari novel ini yang saya sadari.

1. Selalu ada tokoh detektif, biasanya digambarkan sempurna, pintar dan memiliki kemampuan deduksi yang tinggi.

2. Selalu ada penjahat dibalik semua peristiwa atau misteri.

3. Selalu ada korban yang dirugikan.

4. Biasanya diawali dengan kematian seseorang atau penemuan mayat.

5. Ada proses investigasi, yaitu mewawancari para tersangka.

6. Tersangka bisa memiliki alibi maupun tidak memiliki alibi.

7. Ada bukti yang dapat memberatkan si pelaku.

Awalnya saya berpikir genre thriller adalah genre yang sangat sulit dan tidak mungkin saya dapat menulisnya. Namun pada akhir tahun 2012 saya mencoba menelaah karya-karya Agatha Christie serta novelis thriller Indonesia favorit saya, S. Mara GD.

Saya banyak terpengaruh oleh tulisan Aoyama Gosho. Saya berpikir bahwa plot cerita detektif itu seharusnya jalan-jalan ke suatu tempat, menemukan mayat, mencari bukti lalu mengungkap kasus kejahatan. Namun karya Agatha Christie memiliki alur yang sangat berbeda. Pembunuhan bisa saja terjadi beberapa tahun yang lalu dan bukti fisik tidak harus selalu ada.

Satu hal yang membuat saya sangat addicted dengan karya Queen of Crime ini adalah karena unsur psikologis yang sangat kuat. Saya sering dibuat tertipu saat menebak siapa sebenarnya identitas si pelaku. Dua karya Agatha Christie yang terbaik menurut saya adalah Murder On The Orient Express dan Buku Catatan Josephine. Pembunuh dalam dua novel ini sama sekali tidak terduga.

Agatha Christie jarang menciptakan alibi. Biasanya semua tokoh dalam novelnya patut dicurigai. Dia sangat pandai mengarahkan pembacanya untuk mencurigai salah satu tokoh yang ternyata bukan pelakunya.

Cerita detektif lainnya yang mematahkan teori saya adalah QED dan CMB karya Motohiro Katou. Motohiro Katou tidak melulu menulis cerita tentang pembunuhan namun juga pencurian, hantu, mitos-mitos dan legenda. Tidak selalu ada penjahat dalam karya Katou. Beberapa  peristiwa terjadi secara alamiah dan dapat dijelaskan dengan logika dan deduksi yang mantap.

Setelah membaca karya-karya penulis di atas, saya menyimpulkan bahwa karakteristik dari sebuah cerita detektif hanya ada dua yaitu misteri dan ketegangan. Misteri adalah sebuah peristiwa yang tidak kita ketahui apa penyebabnya, sementara ketegangan berhubungan dengan waktu, kerugian atau nyawa seseorang.

Oleh : Rachmah Wahyu
Twitter : @rachmah_wahyu

ftrohx

twitter saya ; @ftrahx

Wednesday, May 11, 2016

Review Captain America 3: Civil War


Captain America: Civil War (Sumber: Marvel)

Jika kau kebetulan mampir ke blog ini untuk mendapatkan saran cepat tentang film Captain America 3: aku sarankan kau untuk menonton film ini. Kalau punya dana lebih, nontonlah di bioskop. Lebih seru lagi kalau beramai-ramai.

Menonton film Captain America 3 membuatku melihat bahwa Marvel semakin lihai membuat cerita dan memadu-padankan tokoh-tokoh super hero yang ia miliki ke dalam cerita. Untuk serial Captain America, rasa thriller serial ini semakin kental saja. Sebenarnya di film Captain America 2: Winter Soldier, thriller sudah terasa cukup kental dengan munculnya konfllik di tubuh Shield, konflik internal pimpinan Shield, penyusupan oleh Hydra, pembunuhan Nick Fury, dan Captain America terjebak di tengah badai konflik tersebut. Captain America 2 berakhir dengan luluh lantaknya Shield.

Captain America 3 masih memakai resep 'konflik internal', namun lebih cantik lagi. Dan organisasi yang dipilih kali ini adalah Avenger.
Jika di Captain America 2, kau bisa dengan mudah memihak karena tokoh jahatnya (antagonis) adalah anggota Hydra, maka di Captain America 3 tidak semudah itu. Kau bisa saja menonton bersama teman-temanmu, duduk bersebelah-sebelahan, nonton di waktu yang sama, makan popcorn dan minum soda dari penjual yang sama, tapi di akhir film, kau dan temanmu mungkin saja punya pendapat berbeda tentang pihak dibela: Captain America atau Ironman?

Emosi. Menurutku hal ini digarap sangat serius di film ini. Aku menemukan dilema dan pertanyan berikut dilontarkan oleh penulis cerita:
• Kalau kau dan teman-temanmu adalah superhero, pejuang kebaikan, pantang korupsi, dan menjujung banyak nilai-nilai kebaikan namun dalam memperjuangkan kebaikan tetap saja menimbulkan korban rakyat sipil yang tidak berdosa, maukah kau diatur oleh kelompok lain--dalam hal ini PBB--yang kau tahu cuma orang biasa yang sangat mungkin untuk disusupi dan bertindak korup?
• Apa yang akan kau lakukan jika kau tahu teman baikmu diperalat untuk melakukan kejahatan, tapi kau pun tahu ia benar-benar melakukannya namun tanpa ia sadari?
• Mana yang harus kau ikuti, kepentingan kelompok atau hati nurani?
• Apa yang akan kau lakukan jika orangtuamu dibunuh? Pertanyaan ini menarik karena coba dijawab oleh dua tokoh: Ironman dan Black Panther.

Daftar di atas masih bisa dilanjutkan dan tidak ada jawaban benar atau salah. Bersama banyaknya dilema, maka muncullah banyak twist.

Seperti film Marvel lain, adegan-adegan aksinya sangat seru, jadi kau tak perlu takut akan disuguhi drama membosankan.

Satu saja kritikku: di menit awal, setup untuk konflik terasa lebih lama. Tapi aku paham, untuk membuat sebuah kelompok super hero bersiteru memang bukan perkara mudah. Perlu alasan yang kuat.

Film Captain America 2 diakhiri dengan luluh lantaknya organisasi Shield, nah, apakah Captain America 3 akan berakhir dengan luluh-lantaknya Avenger?

Yah, kau tonton saja sendiri ya.

Terima kasih sudah mampir dan membaca.
Subscribe di newsletter Thriller Id untuk mendapatkan notifikasi lewat email jika ada tulisan baru di web ini.

Salam,

Ronny Mailindra
Ronny Mailindra

Ronny Mailindra adalah penulis novel thriller dan fantasi. Berdomisili di Bandung, penyandang gelar M.Sc. in eBusiness ini sehari-hari bekerja sebagai software engineer.